Saya pernah mengikuti seminar public speaking bersama Charles Bonar Sirait di kampus saya Januari 2011 kemarin. Disana Bang CBS menjelaskan tak ada yang langsung berhasil menjadi seorang pembicara di depan publik. Pasti pernah yang namanya grogi, salah ucap, dan kecelakaan lidah aneh lainnya. Namun, kuncinya adalah terus berlatih. Maka kemampuan bicara kita akan semakin baik dan semakin baik lagi.
Saya tak merasa kapok. Saya masih ingin mencoba sebagai MC. Ketika saya ditunjuk oleh ketua panitia, Kak Evie, saya langsung mengiyakan dengan pasti. Saya mempersiapkan diri lebih baik lagi dari yang sebelumnya. Sampai tiba pada hari H acara seminar tersebut.
Awalnya semua berjalan lancar ketika persiapan, sampai ketika semua hadirin dan undangan sudah siap mengikuti acara (dan saya harus membuka acara tersebut), tiba-tiba.. DEG! Rasanya semua konsep di kepala saya buyar. Saya menjadi kaku, grogi dan sedikit tergagap-gagap. Saya sampai-sampai lupa mengenalkan diri saya sendiri. Duh, malu! Tapi tidak boleh menyerah. Saya harus tetap berusaha menamatkan acara ini.
Saat sesi pertama diisi oleh Kang Item alias Pak Eko Mulyadi, senior divisi advokasi AJI (Aliansi Jurnalis Independen) tentang jurnalistik, dan sesi kedua berjalan dengan materi interpreting oleh Pak Rasus Budiono M.Hum, saya mencoba menenangkan diri sebisa mungkin. Setelah selesai sesi materi, saya kembali memandu acara dengan kegiatan Lomba Penulisan Kreatif. Saat itu, saya jauh lebih santai dan tenang. Senyum dan sedikit humor bisa saya sampaikan ke audience di ruang seminar B-102 itu.
Acara pun selesai dengan baik (alhamdulillah..). Ketika saya hendak pulang dan mengambil helm di loker mahasiswa, saya disapa oleh Ibu Tatik Yuniarti, Kaprodi Ilmu Komunikasi UNISMA. "Widya, selamat ya! Tadi kamu nge-MC nya bagus. Renyah suasananya". Saya pun menjawab sambil tersipu, "Wa.. terima kasih, bu! Tapi masih banyak sekali yang harus saya evaluasi dan perbaiki lagi. Hehehe..". Yes, I need more and more and more practices.
No comments :
Post a Comment