Tulisan ini saya buat di tengah perjalanan kereta Kutojaya
Utara menuju Kebumen. Mungkin karena terlalu banyak lihat sawah jadi
banyak melamun dan berpikir kali ya :D
Jadi begini....
Saya keturunan Jawa, dan keluarga ayah saya di Kebumen
masih memiliki adat jawa yang kental. Salah satunya adalah kebiasaan
yang sampai sekarang saya masih bikin saya bingung.... yaitu menghitung
tanggal pernikahan.
Entah mengapa ada hitungan begitu, entah bagaimana cara
menghitungnya saya juga gak tahu. Selama ini yang saya lihat saat
sepupu-sepupu melakukan lamaran, Mbah kakung saya membawa kalender (yang
ada tanggalan jawanya) dan spidol. Beliau mencoret-coretnya selama
beberapa menit... dan voila! Hak perogatif seseorang sesepuh keluarga
pun dilakukan, tanggal pernikahan ditentukan. Hampir semua pernikahan di
keluarga ayah dilakukan saat hari kerja.
Keluarga Ibunda di Purwokerto justru lebih 'santai', karena
selama ini tante-om yang menikah tidak pernah dihitung. Seringkali
mengambil akhir pekan atau long weekend. Alhamdulillah para Eyang pun
bukan tipikal orang yang 'ribet' masalah pernikahan keluarganya.
Yang jadi pemikiran saya, mengapa harus dihitung?
Ada yang bilang, supaya menghindari kematian saat menjalani
rumah tangga, supaya hidupnya gak prihatin, supaya hidupnya banyak
harta.
Semua orang akan mati bukan?
Rezeki sudah ditentukan Alloh bukan? Semua keran rezeki ditentukan dari cara kita berikhtiar dan bersyukur.
Tidak satu-dua contoh yang saya lihat menemui kegagalan pernikahan, bahkan ditinggal suami/istrinya menghadap illahi. Apa karena mereka tidak menghitung hari pernikahan?
Kalau mereka menghitung hari pernikahan, mengapa itu semua masih terjadi?
Rezeki sudah ditentukan Alloh bukan? Semua keran rezeki ditentukan dari cara kita berikhtiar dan bersyukur.
Tidak satu-dua contoh yang saya lihat menemui kegagalan pernikahan, bahkan ditinggal suami/istrinya menghadap illahi. Apa karena mereka tidak menghitung hari pernikahan?
Kalau mereka menghitung hari pernikahan, mengapa itu semua masih terjadi?
Karena kehendak Tuhan, bukan?
Saya lebih takut kehilangan berkah Alloh kalau saya percaya
dengan hal-hal seperti itu. Apapun yang Alloh kehendaki saat mengarungi
rumah tangga nanti adalah bagian dari perjalanan hidup.
Lagipula apakah hitung-hitungan tanggal pernikahan itu
masih valid di tahun 2015? Di mana mobilitas semakin tinggi, interaksi
semakin luas. Jaman dulu sih, orang berinteraksi hanya di sekitar rumah
saja, tidak begitu jauh. Jadi peluang selingkuh harusnya dulu lebih
kecil ya? Hahahaha....
Jadi.... Gak ada satupun di dunia ini yang bisa menjamin
rumah tangga kita selain Alloh. Gak ada satupun di dunia ini yang bisa
menjaga kemana suami kita pergi selain Alloh. Terus, kenapa masih
percaya kepada selain Alloh?
Berserah kepada Alloh, beriman terhadap qada dan qadar, mungkin terdengar klise. Tetapi ada maknya yang lebih dalam di situ.
Kembali ke hitung-hitung tanggal pernikahan, sekalipun
(misalnya) nanti saya harus tetap mengikuti aturan keluarga, itu hanya
semata menghindari konflik dengan orang tua. Nasib baik, nasib buruk,
takdir baik, takdir buruk, semua milik Alloh.. Kita hanya bisa terus
bergerak dan bersyukur, menulis kisah hidup yang bisa menjadi hikmah
bagi anak-cucu kelak :)
Bener Mak, Kenyataan, sudah itang-itung tanggal baek bulan baek, ternyata banyak juga yang cerai dalam waktu singkat. Naudzu billahi min dzalik!
ReplyDeletedan aku banyak menemukan hal itu di kenalan2/orang terdekat mak... na'udzubillah... ngeri jadi syirik juga hehe
Deletemau tidak mau kadang menghargai dan toleransi adat harus dilakukan demi kebaikan bersama dilingkungan, so untuk keyakinan wajib dipasrahkan pada yang maha kuasa agar diberi petunjuk. "salam kenal"
ReplyDeletesalam kenal, mas... terima kasih sudah mampir :)
Deleteyaps, terkadang ini hanya dilakukan demi semata-mata menghindari konflik karena menghormati sepupu dalam keluarga hehehe
Jodoh ditangan Tuhan, cukup bertawakal untuk siapa jodoh kita dan kapan waktu yg terbaik. Karena hny DIA yang Maha mengetahui segalanya...
ReplyDeleteiya mba.. Tawakkal kepada Alloh untuk segala urusan, siapa orangnya, kapan bertemunya :)
Delete