Perjanian itu berarti akan banyak produk-produk China masuk ke Indonesia dengan bebasnya (karena bea cukai tidak mengenakan biaya), harga barang-barang China akan semakin murah, dan bisa saja mematikan industry dalam negri. Ini gila. Apalagi orang Indonesia itu sangat konsumtif dalam berbelanja. Begitu banyak orang kaya, di Jakarta saja misalnya, mereka lebih memilih berbelanja di swalayan dibandingkan pasar tradisional, lebih memilih membeli barang brand luar dibandingkan milik negri sendiri (dengan alasan gengsi), lebih memilih masakan luar daripada Indonesia, lebih memilih berbelanja di Singapura, Malaysia, atau Negara-negara lain dibandingkan berbelanja di negeri sendiri. Ini ancaman. Ini bahaya.
Bukan cuma produk berupa benda, tapi juga tenaga kerja. Orang Indonesia jika terus seperti ini akan seperti dijajah kembali. Menjadi budak di negeri sendiri. Mati di lumbungnya sendiri. Ironis.
Kita tentu tak bisa terus bertahan dengan ideologi orang-orang Indonesia yang aneh. Mungkin kita bukan pengusaha, bukan pelaku industri, bukan pengamat ekonomi, namun salah satu aspek terpenting adalah kita sebagai konsumen, juga sebagai pekerja di negeri sendiri.
Cintailah produk Indonesia. Belilah produk karya anak negeri. Hal ini akan meningkatkan pendapatan anak negeri sendiri yang akan berbalik untuk negeri kita sendiri dan pasti manfaatnya akan terasa untuk kita sendiri juga.
Dan sebagai pekerja, saat ini mau tidak mau strata masih sangat penting di Negara kita. Saya juga sebenarnya lebih tertarik untuk membuka usaha daripada kuliah. Tapi saya tetap harus kuliah untuk bertahan di kehidupan nanti, apalagi ketika saya 100% mandiri ketika dewasa kelak. Perbanyak keterampilan, Ikuti banyak seminar, perluas pengetahuan. Jadilah anak bangsa yang tak hanya berbincang di warung kopi tentang perubahan yang ada, namun jadilah bagian dari perubahan itu.
No comments :
Post a Comment