Sore ini saya menonton berita yang (menurut saya) cukup mengagetkan di Metro TV. Di televisi dikatakan bahwa banjir masih merendam beberapa kawasan di Baleendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat hari ini (22/4). Banjir terparah terjadi di Kampung Cieunteung dengan ketinggian air satu hingga empat meter. Hah? Empat meter? Lihat banjir di perumahan sebelah yang cuma setinggi dada orang dewasa saja sudah merinding, ini lagi empat meter. Astaghfirulloh...
Banjir di Baleendah (19/4). Sumber : tribunnews.com |
Saya jadi penasaran dan langsung melacak beritanya di internet. Ternyata banyak sekali ya, beritanya (masuk media nasional lagi). Setelah saya baca beberapa berita, ternyata banjir tersebut diakibatkan oleh luapan Sungai Citarum. Saya yang semakin kepo pun berusaha mencari informasi berkaitan dengan Sungai Citarum. Bukankah wilayah Bandung itu cukup asri dan sejuk, masa' sih sungainya memprihatinkan seperti Sungai Ciliwung?
Sungai Citarum ini mengalir dari Gunung Wayang di Bandung Selatan menuju muaranya di Karawang. Dulu, wilayah di pinggi Sungai Citarum ini berkembang menjadi Kerajaan Tarumanegara, kerajaan Hindu tertua di Jawa. Barat. Ternyata walaupun wilayahnya asri, sungai Citarum memang sudah 'hobi' meluap dari dulu. Sampai pada tahun 1810, bupati Bandung saat itu memindahkan ibukota Bandung dari daerah Krapyak (Dayeuh Kolot) ke daerah Bandung Tengah yang bertahan hingga saat ini. Wah, ternyata banjir di Citarum sudah menjadi tradisi ya?
Namun banjir akibat Sungai Citarum semakin parah saja akhir-akhir ini. Bagaimana tidak, penduduk semakin banyak dan derasnya arus pembangunan mempengaruhi kelestarian Sungai Citarum. Belum lagi penggundulan hutan, pembuangan limbah rumah tangga juga industri semakin merusak Sungai Citarum.
Lihat deh, sampahnya. Hiii..... (Sumber : citarum.org) |
Sepertinya nama Citarum ini tidak asing dan sering saya ingat akhir-akhir ini, ternyata memang ada di daftar agenda saya. 200 pemuda se-Indonesia yang menjadi official delegates Indonesia Youth Forum 2013 akan 'menyelamatkan' Sungai Citarum. Para official delegates akan bekerja sama dengan public sector, private sector, dan civil society untuk menanam 1000 pohon di pinggir Sungai Citarum. Selain menanam pohon, official delagates juga akan mengedukasi warga tentang pentingnya pohon bagi kehidupan untuk menjamin keberlangsungan energi.
Gambar Publikasi Indonesia Hijau Indonesia Youth Forum 2013 (Sumber : IYF) |
Saya merasa sangat beruntung karena telah terpilih menjadi satu dari 200 pemuda terbaik tersebut. Meski awalnya sempat bingung mengapa dan apa yang harus saya lakukan dalam kegiatan "Indonesia Hijau" ini, sekarang saya mengerti bahwa kita memang harus 'menyelamatkan' Citarum. Terima kasih banyak kepada panitia IYF 2013 yang telah mempercayakan saya menjadi official delegates dan memberi kesempatan-kesempatan belajar yang menakjubkan.
Tak sabar rasanya menanti 25 Mei mendatang..
Tak sabar menghijaukanmu, Citarum..
Semoga nanti Sungai Citarumnya bisa asri bergini ya, hehehe (Sumber : citarum.org) |
Tunggu kami, ya :)
N.B : By the way, hari ini adalah Hari Bumi ya? Selamat ulang tahun bumi Alloh, maaf saya banyak menyakitimu...
No comments :
Post a Comment