5 Cara Simpel dan Ampuh untuk Move On Setelah Pacaran Bertahun-Tahun

Gadis Patah Hati
Sumber

Putus cinta bukan perkara mudah bagi remaja, termasuk saya beberapa waktu lalu. Terkadang urusan cinta bisa jadi sangat serius, bisa bikin bahagia seharian atau bahkan mewek bermalam-malam. Sialnya, putus cinta tidak hanya bisa dialami oleh remaja, tetapi juga orang yang sudah memasuki usia 20-something dan sudah pacaran beberapa tahun.





Gilaa.....

I couldn't imagine that I also had a broken heart in serious relationship. Saat itu saya berpikir bahwa hubungan ini bisa dibawa ke masa depan. Sampai suatu ketika, saya memutuskan untuk mengakhirinya. Lebih dari dua tahun bersama, mungkin bukan perkara mudah untuk putus. Tetapi ternyata saya bisa melalui semuanya (alhamdulillah) dengan mudah. Bahkan beberapa orang mengatakan saya gampang move on.

Yes... Mungkin saya kemarin memang ahli move on. Saya sendiri hampir tidak sadar telah melaluinya, semua terasa begitu cepat.

Request tips move on
Sumber : Twitter @widydarma 

Setelah saya mengingat kembali, berikut lima hal yang saya lakukan saat patah hati :

1. Be drama!

Bohong banget kalau gak sedih saat patah hati. Semua orang juga pasti sedih, namanya juga perpisahan. Tetapi kadang lebih baik sedikit berpura-pura bahagia dibandingkan harus mewek di depan orang banyak. Kebayang kan, ilfil-nya lihat orang pasang foto air mata atau tangan yang disayat pisau. Hiii....

Walaupun sakit hati, sedih, sedikit perbaiki mood kamu dengan senyum. Tetap ceria lah dimanapun, bahkan sampai orang bilang "kamu kok, baru putus malah masih cengengesan?". Tinggal jawab, "oh, ya... berarti putus memang keputusan yang tepat, kan? Hidupku lebih baik sekarang rasanya.."

Kalau kita terlihat sedih terus, maka si mantan trembelane itu bakal senang. "Hahaha... Merana dia putus dari gue! Emang enak..." , begitu suara hati si mantan. Berbeda kalau mantan lihat kita happy, justru dalam hatinya akan nyinyir dan stalking-in kebahagiaan kita. Semakin bahagia, maka mantan akan semakin kepo *teori ngaco*. Kita manusia terlahir dengan naluri kompetisi, jadi kita pasti ingin lebih baik dari orang lain.


2. Cari yang enak-enak

Sebagai bentuk penghargaan diri atas keberanian kita memulai fase hidup jomblo yang baru, maka kita harus merayakannya. Entah dengan makan enak yang kita suka, atau beli suatu hadiah untuk diri sendiri.

Buat diri senyaman mungkin dengan perawatan wajah atau ke salon. Jomblo harus cantik ;) *teori ngaco lagi*


3. Galau sama Tuhan aja

Sekali lagi, bohong kalau putus cinta gak sedih. Kesedihan memang sebaiknya tidak dibagikan ke sembarangan orang, tetapi jangan sampai kita sombong tidak berbagi rasa sedih ke Tuhan.

Di hadapan Sang Pencipta, kita bisa mencurahkan segala hal. Termasuk rasa sedih yang paling sedih yang dialami. Menangis di tengah malam sampai lelah. Mengeluh galau dari segala rasa yang paling galau.


4. Lepaskan....

Lepaskan rasa sakit, lepaskan rasa tersakiti....

Itu adalah satu kalimat yang saya dapat saat putus cinta. Hati saya sakit, sakit bukan main. Masih terbayang marah dan kesal saat itu. Saya tidak bisa melawan, semakin saya berusaha lawan, semakin sakit rasanya.

Hanya satu hal yang bisa saya lakukan, saya lepaskan rasa sakit dari dalam diri saya, saya lepaskan rasa tersakiti dari orang tersebut. Saya lepaskan semua yang sudah terjadi. Saya lepaskan ratusan hari yang telah dijalani.

Tidak hanya raga yang diolah, tetapi juga rasa... Olah rasa supaya hati lebih tenang & ringan.


5. Satu Rahasia

Ada satu hal yang mungkin menjadi rahasia selama saya menjalani masa patah hati. Satu rahasia yang sebenarnya semua orang sudah mengetahuinya. Entah mengapa, hal ini justru dianggap tidak penting dan kebanyakan tidak dilakukan oleh orang lain.

Istikharah

Siapa bilang istikharah hanya dilakukan saat menghadapi dua pilihan?

Istikharah atau sholat untuk meminta petunjuk juga bisa dilakukan walau hanya ada satu orang pilihan, karena pilihan satunya lagi adalah meninggalkan orang tersebut. Istikharah juga bisa dilakukan saat belum ada jodoh yang nampaknya harus dipilih. Hehehe... Bisa jadi, istikharah malah mendekatkan jodoh. Tetapi istikharahnya bukan sekali atau dua kali ya, melainkan harus konsisten selama beberapa waktu sampai kita rasakan 'petunjuk' itu memang datang (alias tidak ada ragu-ragu lagi).

Dengan istikharah, mengakhiri hubungan (yang saat itu saya rasa tidak mungkin karena sudah merencanakan tahap selanjutnya) justru malah menjadi mudah. Rasanya ringan sekali dan justru lebih lepas. Rasanya seperti disuntik oleh dokter yang terampil, dan tidak terasa saat dicabut jarumnya. Just like nothing happened.

Dengan istikharah, hati yang tadinya gelisah karena jauh dari jodoh justru jadi lebih tenang. Tidak tergesa-gesa, tidak takut celetukan orang.

Dengan istikharah, kita justru menjadi lebih fokus memperbaiki diri sendiri hingga semoga kelak yang akan datang juga adalah pribadi yang baik. Aamiin...


Jadi, apakah saya berakting saat patah hati kemarin?

Tidak. Saya tidak akting saat patah hati beberapa waktu lalu. Saya benar bahagia, saya merasa mengambil keputusan yang tepat, saya menerimanya, dan saya berusaha memperbaiki diri.


Jadi, mari kita ringkas...

Hanya ada dua langkah sangat simpel dan ampuh untuk 'move on'... Menerima keadaan dan selalu dekat dengan Tuhan. Semoga membantu :)