Motor melawan arus Sumber : ROL |
Gak pernah terbayang sebelumnya saya bakal jadi korban (entah apa mungkin namanya) tabrak lari. Ini pengalaman pertama dalam hidup saya. Mungkin tidak mengenakkan, tetapi saya akan ceritakan semoga teman-teman bisa mengambil hikmahnya.
Sekitar pukul 19.50 tadi saya mengendarai motor dari arah kantor Pemkot Bekasi menuju Bank BCA KCU Bekasi yang terletak di seberang GOR Bekasi. Saya mengendarai motor di jalur lambat dengan pelan, karena saya memang tidak bisa ngebut.
Jalur lambat setelah pintu masuk pemkot yang menghadap ke fly over K.H. Noer Ali, ada sebuah bus yang parkir. Kaget, tiba-tiba di balik bus itu ada motor yang melawan arah. Motor itu pelan, saya juga pelan, namun kami tidak bisa menghindar. Saya justru mencoba membelokkan kemudi ke arah kanan (padahal dari spion saya tahu di belakang saya ada motor dan angkot lain) dan akhirnya saya jatuh terseret ke arah kanan.
Jatuh....
Saya diam sebentar, mencoba mengangkat motor kembali. Sendiri.
Seorang bapak menghampiri saya, dia mengenakan seragam kuning tua, seragam Pemkot Bekasi. Umurnya paruh baya.
"Kenapa neng?"
"Tadi ada yang melawan arus pak"
"Iya itu saya yang melawan arus"
"Kok bapak melawan arus? Bahaya pak, saya jadi jatuh begini"
"Saya mah deket neng ngelawan arusnya. Ya itu neng kan jatohnya gara-gara motor yang di sebelah kanan"
"Kalau bapak gak melawan arus juga saya ga akan ke kanan"
Kendaraan di belakang mulai mengklakson. Saya pun meminggirkan motor dulu supaya tidak macet.
Saya diam, sambil usap-usap dengkul sebelah kanan. Saya tunggu bapak itu, saya harap bapak berseragam pemkot itu kembali. Ternyata tidak. Kesel deh ah :D
Saya yang masih gemetar akhirnya mencoba membawa motor kembali ke Bank BCA, tujuan semula saya. Saya duduk di trotoar bank, sambil menelfon Mas dengan nada setengah menangis. Mas yang kebetulan kantornya dekat daerah situ, langsung datang menemani saya.
"Aku sebel ya sama perilaku bapak itu, kenapa sih dia ngelawan arus. Itu kan bahaya banget"
Kata Mas, selalu ada hikmah di balik musibah. Ya mau bagaimana lagi, bapak berseragam pemkot itu menghilang, bahkan tidak ada kata maaf.
Melanggar lalu lintas itu bukan hanya membahayakan diri sendiri, parahnya kita bisa membahayakan orang lain. Mungkin bukan bapak itu yang jatuh, tetapi saya.
Mungkin dengan jatuhnya saya, bapak itu kapok melawan arus lagi (semoga).
Mungkin dengan jatuhnya saya, saya juga belajar untuk benar-benar tertib saat berlalu lintas supaya tidak mencelakai orang lain.
Mungkin dengan jatuhnya saya, teman-teman juga bisa lebih berhati-hati lagi.
Motor pelan saja jatuhnya sakit, tak heran jika banyak pengendara motor harus berkorban nyawa saat kebut-kebutan.
Bukannya sok idealis, tetapi berlalu lintas juga 'menitipkan' nyawa kita bersama. Kita gak bisa cuma tertib lalu lintas sendirian, tetapi yang lain juga harus tertib supaya semuanya selamat. Yuk, sama-sama tertib lalu lintas :)
aku dulu pernah ketabrak,lumayan terpental mbak,untung tanggungjawab yang nabrak...
ReplyDeleteastaghfirulloh sampai terpental mak? :(
Deletealhamdulillah penabraknya bertanggung jawab gak kayak yang ini hehehehe
Wah, hati2 ya Mba naik motornya. Iya kadang emang kitanya udah ati2 tapi apes ya, saya juga usaha banget buat selalu inget berdoa sebelum bepergian naik motor supaya selamat sampai balik lagi.
ReplyDeleteiya mak, percuma sebenarnya kalau kita sudah hati-hati tapi orang lain enggak. potensi kecelakaan bakal tetap kena ke kita. semoga jadi pelajaran juga untuk saya koreksi diri ya mak :)
DeleteSebel deh sama yg suka melawan arus..ngagokin...tapi di Cimahi ada jalan yg terpaksa hrs melawan arus kalau gak harus muter2 yg kasian tukang becak...jaadi pemerintah juga hrs bijak dalam mengatur arus lalu lintas jangan sampai banyak yg dirugikan... Eh untung gak parah ya say....^_^
ReplyDeleteItu kayaknya kalau becak yang ngelawan arus asli ngerepotin ya mak hehehe
Delete