Mencuri Ilmu dan Inspirasi dari Boy Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy

Ngobrol dengan Pak Boy Thohir
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Boy Thohir?

Siapa Boy Thohir?

Siapanya Erick Thohir ya?

Pertanyaan tersebut adalah hal yang terbesit pertama kali saat saya mendengar namanya. Sesaat seperti familiar dengan nama Erick Thohir, Presiden klub sepak bola Inter Milan. Garibaldi Thohir atau akrab dipanggil Boy Thohir ternyata memang saudara dari Erick Thohir. Keduanya juga merupakan putra dari Teddy Thohir, salah satu pemilik PT. Astra International, Tbk., perusahaan otomotif yang sudah banyak dikenal publik.

Saya beruntung beberapa waktu lalu dapat bertemu dengan Boy Thohir dalam acara Buka Bersama 1000 Anak Yatim Adaro Grup. Adaro sendiri merupakan sebuah perusahaan tambang batu bara terbesar di bumi bagian selatan dan terbesar ke-4 di dunia. Boy Thohir mengakuisisi 46% saham Adaro Energy pada tahun 2005. Adaro Energy berhasil mengusung Envirocoal, sebuah inovasi produk batu bara yang ramah lingkungan. Berkat tangan dinginnya, ia berhasil menjadikan Adaro Energy menguasai 30% pasar batu bara di Indonesia.

Mungkin sudah banyak literatur yang menuliskan biografi bapak dari tiga anak ini. Namun, saya akan menulis kesan personal yang ditinggalkan oleh Pak Boy Thohir saat saya bertemu dan mengobrol dengannya.

Bisnis tidak bisa langsung tumbuh besar, ia tumbuh perlahan. (Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy)

Terkadang saya suka bingung, bagaimana sih caranya pengusaha-pengusaha bisa sukses? Kebetulan sekali saya bisa ngobrol dengan Pak Boy Thohir, sekalian saja saya curi ilmu bisnisnya. Hehehe.. 

Ternyata nasihat pertama yang keluar dari mulut Pak Boy Thohir adalah 'sabar', karena bisnis tidak bisa langsung tumbuh besar. Menurutnya, bisnis yang terlalu cepat sukses juga akan cepat menurunnya. Kesabaran tentu bukan kata yang mudah diterapkan, butuh ketekunan dan konsistensi. 

Wah, siap pak! Semoga suatu saat bisnis undangan saya (yang masih kecil ini) bisa menjadi bisnis yang besar juga. Aamiin...

Terkadang kita suka tergiur jika teman memiliki bisnis yang sedang sukses. Wah, kayaknya enak ya jualan ini. Lagi tren tuh! Kemudian kita ikut-ikutan jualan itu juga. Namun terkadang tren tidak berjalan lama, beberapa bulan kemudian bisnisnya langsung sepi pembeli. Sedih deh :(

Pak Garibaldi Thohir justru berani berbisnis batu bara dengan berbagai risikonya. Tidak hanya berani, Pak Boy Thohir juga konsisten menjalankan bisnisnya secara terus-menerus. Selain itu pada tahun 1997 juga Pak Garibaldi Thohir mengakuisisi PT. WOM Finance, perusahaan finansial untuk kredit kendaraan Astra. Walau sempat mengalami kondisi yang buruk saat krisis moneter 1998, Pak Garibaldi Thohir tetap bersabar membangun bisnisnya. Hingga saat ini WOM Finance dapat menduduki daftar perusahaan finansial terbaik di Indonesia. Kesabaran dan ketekunan memang katalisator sukses yang luar biasa, ya :)

Money can't buy reputations (Garibaldi Thohir, Presiden Direktur Adaro Energy)

Semakin lama berbincang dengan Pak Boy Thohir, semakin banyak ilmu dan inspirasi yang saya dapat darinya. Tidak hanya dengan kesabaran dan ketekunan, Pak Boy Thohir juga memiliki resep rahasia lain dalam membangun bisnisnya, yaitu menjaga reputasi. Tentu saja pengusaha sekelasnya harus mempunyai kredibilitas tinggi.

Pak Garibaldi Thohir bercerita bahwa ia berusaha untuk selalu menjaga kredibilitasnya. Ia selalu berusaha bekerja dengan benar, dengan begitu para mitra kerjanya akan merasa puas dan akhirnya menjalin hubungan bisnis yang baik. Jika pekerjaan yang dilakukannya tidak baik, maka kekecewaan para mitra kerjanya akan berakibat fatal bagi perkembangan bisnisnya. Belum lagi jika kekecewaan tersebut menyebar dari mulut ke mulut. Bisa-bisa reputasi yang telah bertahun-tahun dibangun langsung runtuh seketika.

Nasihat dari Boy Thohir untuk Perempuan Single

Saya pikir orang sesibuk dan sehebat Pak Boy Thohir adalah sosok yang dingin. Caranya mengelola bisnis memang luar biasa, namun ia ternyata adalah pribadi yang hangat. Keramahan dan sifat humorisnya membuat saya dan teman-teman yang tadinya canggung (ya iyalah, gimana gak canggung ketemu orang sehebat Pak Boy Thohir), justru malah jadi bisa bercanda.

Ditengah pembicaraan tentang kiat suksesnya, Pak Boy Thohir menyelipkan sebuah pesan penting bagi para perempuan. Saat itu soalnya kebanyakan dari saya dan teman-teman adalah perempuan. 

"Saya kasih tahu satu hal penting untuk perempuan. Ini penting sekali. Risiko terbesar seorang perempuan dalam hidupnya adalah saat memilih suami. Kalau seorang perempuan salah memilih suami, maka kacau hidupnya."

DEG!

Sejenak saya merasa tertampar dengan ucapan Pak Boy Thohir. Selama ini kita (perempuan) senang-senang saja memilih calon suami sekehendak hati. Tanpa peduli apakah laki-laki tersebut memang bertanggung jawab, pekerja keras, memiliki hati yang lembut, serta iman yang tangguh.

Selama ini kita mendengar petuah cara memilih calon suami yang ideal. Cari yang begini, begitu...kata orang tua. Kita hanya mendengarkan masuk kuping kanan dan keluar kuping kiri begitu saja. Mungkin karena kita tidak tahu apa risikonya apabila kita salah memilih suami.

Pak Boy Thohir menjawab seluruh alasan mengapa selama ini ibunda saya selalu cerewet soal kriteria calon suami. Semua itu karena kita akan menikahinya dan bersama-sama dengannya seumur hidup. SEUMUR HIDUP. Bayangkan jika kita salah satu langkah saja saat memilih suami, maka risiko hidup kita selanjutnya menjadi salah adalah besar. Hiks :(

Pak Boy Thohir juga mengingatkan kami untuk tetap 'dalam kodrat' sebagai wanita, tunduk terhadap suami. Lagi-lagi Pak Boy Thohir memberikan alasan yang logis untuk nasihat yang satu ini.

"Kalau perempuan justru menantang saat dinasihati suami, selesai deh rumah tangganya. It happens to few of my friends"

Pak Garibaldi Thohir saat memberikan sambutan di acara buka puasa bersama 1000 anak yatim
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Suasana meriahnya buka puasa Adaro Grup
Sumber : Dokumentasi Pribadi

Terima kasih Pak Boy Thohir untuk ilmu dan inspirasi yang luar biasa. Memang seharusnya kesuksesan tidak membuat hati kita menjadi keras. Harta seharusnya membuat hati kita semakin lembut, seperti saat Pak Boy Thohir terharu melihat 1.000 anak yatim yang dikumpulkannya mendoakan keluarganya.

Sukses memang milik mereka yang menjalani hidup dengan hati <3 p="">