Saya memang senang sekali beraktifitas saat masih lajang. Pergi ke sana-sini, ikut kegiatan ini-itu, gak peduli pergi setelah pulang kantor. Sehari-hari pun terbiasa mobile, meeting ke luar kantor atau kerja di co-working space. Kalau kata ibunda, bulu kaki saya jatuh di jalan. Jadi gak bisa diam di rumah. Hahahaha...
Berbeda sekali setelah menjadi ibu. Ternyata menjadi ibu itu luar biasa ya, harus pintar membagi waktu dan tenaga. Rasanya 24 jam gak cukup untuk menjalankan semua aktifitas. Harus disambi pula dengan main bersama anak, menyuapi anak, mandiin anak. Wuih, super!
Saya sempat merasa sedih sekali setelah melahirkan dan punya anak. Saya merasa tidak bisa segesit dulu, selincah saat belum punya anak. Sekarang, mau coba kreasi masakan harus ada drama bocah gelendotan di kaki. Huaaaa..... Kapan saya punya waktu untuk mengembangkan diri? Sedangkan saya juga ingin memanjakan otak, semacam penyegaran diri begitu.
Lama-kelamaan saya jadi cranky, gampang marah sama suami atau anak. Wah, saya gak bisa lama-lama begini nih! Saya harus temukan solusinya agar kembali produktif dan merasa percaya diri. Tentu butuh waktu dan mencoba banyak hal agar saya merasa nyaman kembali produktif dan berkarya. Yuk, simak tips berikut ini siapa tahu bermanfaat dan bisa diaplikasikan :
1. Menciptakan 'Sudut' Tersendiri untuk Berkarya
Kalau anak punya sudut tempatnya bermain di rumah, ibu juga butuh sudut ruangan untuk berkarya. Alhamdulillah kalau bisa di kasih satu kamar ya, alhamdulillah. Hahahaha... Namun bagi saya, satu sudut ruangan pun cukup. Kita bisa hias dengan tema yang kita sukai.
Saya sangat suka warna kuning. Iya, warna yang katanya norak. Namun warna kuning justru memberikan energi tersendiri bagi saya. Seperti filosofi warnanya, kuning menggambarkan jiwa muda dan kreatifitas. Bukannya terlihat norak, warna kuning malah membuat saya lebih bersemangat!
Sudut berkarya saya berwarna kuning, berisi sebuah meja, komputer, dan scanner. Saya hiasi dengan beberapa hiasan dinding dengan warna yang cerah dan kata-kata motivasi. Biasanya di sini saya menghabiskan waktu untuk mengutak-ngatik strategi digital marketing bagi usaha saya bersama suami. Di sudut ini juga lahir ide-ide, konsep produk terbaru, dan rencana-rencana keluarga. Saya dan suami senang mengobrol di sini.
2. Membaca dan Menulis itu Penting!
Siapa yang ingat kapan terakhir membaca buku fisik dan menulis di kertas? Saya mulai tersadar beberapa bulan lalu, entah kapan saya membaca buku fisik dan menulis langsung di kertas. Maklum, emak-emak kebanyakan pegang kerjaan rumah dan anak. Hehehe..
Saya pun akhirnya mencoba kembali membaca dan menulis. Awalnya terasa kaku ya! Hahahaha, jadi malu sendiri. Apalagi saat lihat tulisan tangan yang jadi super-jelek karena kelamaan tidak menulis. Padahal menulis langsung membuat ide lebih mengalir dan kreatif. Saya pun memutuskan untuk memiliki sebuah buku catatan berisi ikhtisar tulisan-tulisan bagus yang pernah saya baca dan ide-ide iseng saya.
Saya juga menyadari bahwa menjadi orang tua adalah lifetime learning process. Sebuah proses pembelajaran seumur hidup juga harus didukung dengan keinginan menuntut ilmu seumur hidup pula. Saya ingin menjadi orang tua yang pembelajar. Ketika saya ingin memberikan yang terbaik untuk anak, saya juga harus terus belajar untuk menjadi orang tua yang lebih baik dan lebih baik lagi. Ini yang menjadi motivasi saya untuk mau belajar dan membaca apa saja, tidak hanya sebatas ilmu parenting. Seorang pun butuh ilmu keuangan, kesehatan, nutrisi, dan lainnya.
3. Temukan Waktu yang Pas
Salah satu kendala besar yang saya temukan untuk kembali produktif selepas lahiran adalah pembagian waktu. Wah, bagaimana mau berkarya kalau sebentar-sebentar anak rewel, ngajak main, ganti popok, dan lainnya.
Di sini saya belajar untuk mendisiplinkan rutinitas anak. Mengajarkan anak rutinitas tidak mudah ya, ternyata. Awalnya seperti tidak digubris oleh anak, namun ternyata lama-kelamaan anak pun mengerti jika kita mengenalkan rutinitas secara terus menerus. Jika anak sudah memiliki 'waktunya sendiri', maka kita pun akan lebih mudah menentukan waktu yang enak untuk me-time produktif.
4. Mengoleksi barang-barang unik kesukaan
Seperti selera saya terhadap ruangan, saya pun suka mengoleksi sesuatu dengan warna cerah, apalagi warna kuning. Memiliki alat tulis berwarna cerah menjadi semangat tersendiri. Kadang jadi gemas sendiri, kadang jadi penyemangat untuk merawatnya secara hati-hati biar gak gampang rusak atau hilang. Hahaha...
Koleksi alat tulis dengan warna cerah Dokumentasi : Pribadi |
Seperti belum lama ini saya memiliki kalkulator Casio My Style, gara-gara tergoda saat melihat iklan di media sosial. Saya langsung jatuh hati sama warna yellow-green nya. Yaps, kalkulator ini memang berwarna-warni. Bisa disesuaikan dengan personality kita. Mungkin yellow-green ini cocok untuk saya yang pecicilan dan suka mengkhayal ide-ide aneh. Hahaha... Kalau kamu, apa warna yang mewakili dirimu? Coba deh, cek warna yang 'kamu banget' di sini.
Bagi kamu yang mau punya Casio My Style, saya punya kode promo untuk mendapatkan harga spesial nih! Lumayan, kan? Silakan gunakan kode berikut di mataharimall.com ya :)
Bagi kamu yang mau punya Casio My Style, saya punya kode promo untuk mendapatkan harga spesial nih! Lumayan, kan? Silakan gunakan kode berikut di mataharimall.com ya :)
CASIOBLOGZS5135
5. Olahraga, yuk!
Salah satu me-time favorit saya adalah olahraga. YEESSS!!!! I LOVE IT. Saya bisa sepedaan 2 jam setiap sore (kalau tidak hujan) dari jam 16.00 sampai 18.00. Kemana Yasmin? Saya biasa titip ke tetangga yang juga ART paruh waktu saya. Bahkan saya juga kerap mengajak Yasmin sepedaan bersama keliling kelurahan. Lumayan kan tuh, pegel juga bawa bayi sepedaan 2 jam. Hehehe. Sambil bersepeda, sambil mengenalkan Yasmin dengan lingkungannya. Kami ke pasar, ke pinggir kali, ke lapangan tempat anak-anak bermain, jajan cemilan. Menyenangkan sekali. Atau kalau jika cuaca tidak mendukung, saya mengikuti gerakan T25 (bisa cari videonya di Youtube).
Kelima hal di atas terus saya lakukan sampai sekarang. Alhamdulillah saya merasa lebih bahagia dan gak gampang marah-marah. Dengan melakukan apa yang kita suka, mood kita pun jadi lebih positif. Tentu kebahagiaan ibu di rumah juga menjadi kebahagiaan bagi suami dan anak, bukan?
Yuk, semangat para ibu! Mari kita produktif dan menciptakan rumah yang menyenangkan di hati anggota keluarganya :)
Asik dan nyaman banget tempat berkaryanya...
ReplyDeleteolahraga bikin pikiran lebih tenang dan fresh menurutku
iya mba, mood booster aku banget! hidupku jadi jauh lebih waras karena olahraga hehehe
DeleteDari dulu terpikirkan untuk mengecat warna tembok kamar, tapi belum tercapai juga,
ReplyDeleteKeren liat pojok kamarnya, Mbak Widy :D
Tambah semangat nih ya untuk menghitung-hitung, kalau kalkulator Casionya sepadan dengan warna favorit samean, heheee